Illustration |
Imam
Bushtomi baru datang dari desa untuk bermukim di pesantren, hampir setiap hari
mendengar ucapan dari santri mukim lama lain yang baginya membingungkan,
seperti kata obyektif, relevan, signifikan, implementasi dan lain-lain.
Sementara Fathur yang setiap hari banyak menghafal al-Qur’an dan Bahasa Arab
juga mendengar kata-kata itu, tetapi dia biasanya memilih diam daripada bicara
yang tidak tahu artinya.
Tetapi pada
suatu saat Busthomi berkata kepada Fathur;
“Kamu ini
tidak signifikan Hur !”
“Memang
artinya signifikan apa? Kok berani ngomong gitu,” sergah Fathur
“Lihat saja
sendiri di kamus” jawab Busthomi
“Bus,
Bus,..kamu ini memang nggak relevan!” “Artinya apa itu Hur?” tanya Busthomi
“Ya...Lihat
sendiri di kamus!” jawab Fathur tidak mau kalah.
Datanglah
mbah Kamari yang lama mondok tetapi tidak tahu menahu dengan kata-kata asing
seperti itu sambil menenangkan mereka;
“Sudah-sudah
stop, kalian berdua ini memang relatif semua...”
***Yang penting senyum, hehe...***
0 comments:
Post a Comment
Berikan komentar dengan bahasa sopan dan jelas!
Anda sopan, kami pun segan.